Sudah sangat jarang pribasa kata betawi ini digunakan, bahkan mungkin dikalangan orang betawi sendiri. Untuk menyegarkan pikiran berikut dituangkan sedikit contoh pribasa kata betawi.
Ada ubi ada tales
(Pembalasan)
Tobangke gile
(makin tua makin genit, awalnya tobangke ini memiliki arti yang positif, yaitu walau sudah tua tapi tetap kekar dan gagah seperti pohon Wangka/Bangka, yang kayunya semakin kuat semakin tua umurnya)
Nenek-nenek kehilangan sisik
(Uring-uringan. Karena nenek biasanya doyan nyisik, ketika sisiknya ngumpet entah dimana maka si nenek bisa uring-uringan)
Mak dirodok
(makian. Gue reken seperak ame geretan (seseorang kurang berkualitas. Dulu rokok sebungkus harganya tidak sampai seperak, sudah begitu dapat bonus geretan(korek api) pula. Nah bila seseorang yang dinilai dengan seperak sama geretan, wah murah banget ya? )
Laga lu kayak bongtahay (gampang gede rasa, bongtahay bila di rendam di air akan mekar. Nama lain bongtahay adalah biji tempayang/kembang semangkok. Nama latinnya “Firmiana affinis Terracini”. Dipercaya sebagai obat radang tenggorokan dan sariawan. Berbentuk seperti akar-akaran.)
(rr/satebetawi.com)
Pesan sate manis betawi, laksa betawi, sambel terbang, ayam sampyok sekarang!, pesan sekarang! 0811 976 412 (shinta)
